January 5, 2016

Suasana Kerinci yang tidak aku rindukan

Catper Kerinci Agustus 2015

Bagi para pendaki tentu saja gunung Kerinci sudah tidak asing lagi ditelinga, Salah satu dari deretan gunung tertinggi Indonesia (3805mdpl) dan merupakan gunung api aktif tertinggi di Indonesia. Gunung Kerinci juga termasuk salah satu gunung dengan jalur pendakian cukup sulit dikarenakan jalur yang sering dibilang gado-gado, (semua jenis tanjakan ada disini) ditambah berbagai bumbu kisah mistisnya.
Gunung kerinci jambi

Agustus 2015 kembali gw manapakkan kaki mendaki gunung Kerinci, Kali ini bersama teman-teman dari pehimpunan Jungle ghost serta element lain.
Sesuai jadwal kami semua akan berkumpul dirumah salah seorang teman yaitu (Dodi) dikota padang dia juga merupakan teman yang beberapa waktu sebelumnya ikut juga mendaki gunung Talamau dan marapi bareng gw. Read catper talamau.

Hari 1 :  Padang - Kersik Tuo – R10
20:00 Gw dan seorang teman bernama Ori alias Sui sudah duduk-duduk santai disalah satu perempatan jalan dikota padang, Tidak sampai dua jam Dodi beberapa orang teman datang untuk menjemput Gw dan Ori setelah bertemu kami  langsung berbelanja kebutuhan logistik serta beberapa tools lain.

22:00 Kami bersama sama makan dirumah Dodi , Dilanjut berbagai aktifitas packing untuk besok, Sambil mulai mengenal dan mengakrabkan diri satusama lain karena ada beberapa diantara kami baru kenal hari itu, Namun namanya pendaki tidak butuh waktu lama, Dalam beberapa menit udah saling bercanda seperti sudah kenal lama, Kalau gw sendiri udah kenal sebagian besar dari mereka karena sudah pernah sependakian sebelumnya.

Besok harinya Bus 3/4 yang seharusnya sudah hadir jam 07:00 datang telat gara-gara sebuah alasan hehehe ya sudah takusah dibahas lagi toh kami tetap berangkat dengan bus tersebut, dan disalah satu pertigaan bergabung lagi seorang teman (Rio). Melaju cukup cepat bus mulai memasuki daerah sungai penuh, Kami minta langsung antar ke R10 namun supirnya menolak dengan alasan tidak enak dengan tukang ojek/omprengan disimpang tugu Macan. 

Jadinya turun ditugu Macan, Makan dan berleha-leha sejenak ditugu Macan, Situasi waktuitu ramai sekali akan pendaki berlalu-lalang kami mulai lanjut menuju R10. Jam sudah menunjukan pukul 18:00 ketika tiba di pos R10 TNKS. Aktifitas R10 gw lihat sibuk berbeda dengan hari-hari biasa hari ini banyak sekali pendaki yang mengurus izin pendakian termasuk kami, Maklum beberapa hari lagi 17 agustus. 

Sesekali terdengar teriakan petugas pos memanggil konvoy motor yang hendak menerobos masuk tanpa izin menuju pintu rimba/gerbang pendakian, Sebagian ada yang patuh sebagian tetap nyelonong. Setelah Gw cari informasi pada beberapa petugas ternyata sebagian besar penerobos itu mereka adalah “anak wilayah” dan menurut pengamatan gw mereka bukan Pendaki, Hanya orang mau naik gunung karena ikut-ikutan saja, Rata-rata masih usia ABG meskipun beberapa sudah bukan ABG.

Hahaha sedikit budaya kurang baik masih tersisa dibenak mereka para ABG hehehe. Gw Tanya lagi kenapa kok dibiarkan begitu pak? Jawaban logis gw dapat salah satunya petugas lebih memilih menghindari konflik dengan warga “anak wilayah”

Mematuhi aturan bagi kami adalah harga mati, Karena pada selebaran kertas A4 yang ditempel dipos R10 dilarang mendaki pada malam hari. Kami memutuskan menginap di R10 untuk besok baru melanjutkan pendakian. Malam itu tidur gw tidak terlalu nyenyak sebentar-sebentar terdengar deru konvoy motor entah tukang ojek atau para penerobos entah lah….

Hari 2 : R10 - Shelter  1
11:00 Berangkat menuju Pintu rimba kami agak kesiangan lantaran tadi pagi terlalu asyik menikmati suasana perkebunan teh disekitaran R10, Dari pos R10 kami mulai berjalan kaki sedang banyak pendaki lainya memilih naik mobil sewaan/ojek, Bagi kami mendaki itu menikmati sepanjang perjalanan bukan buru-buru kepuncak kan sayang suasana sejuk indah kebun teh dilewatkan dengan kendaraan.
Menuju pintu rimba
Setelah tiba dipintu rimba suasana hampir sama dengan R10 banyak sekali pendaki dari berbagai daerah sedang bersiap, sebagian baru turun dari kendaraan, sebagian lain langsung melanjutkan perjalanan, kami termasuk bagian yang langsung lanjut, Tidak berhenti lama disini karena sudah pemanasan dari R10.

Seperti biasa rombongan kami sepanjang jalan heboh dengan candaan dan tawa memang benar-benar menikmati setiap moment disetiap tanjakan perjalanan amat sangat santai, Lewat tengah hari kami sudah istirahat di pos 2. 

Sesuai rencana disini akan mengisi dan menambah persediaan air eh ternyata sumber air tempat dulu biasa mengambil air sangat berbeda , Banyak kotoran manusia didalam nya, “Kampret benar…. Anjing mana yang boker dalam sumber air….” maki gw sekeras-keras nya, Tidak ada yang menoleh beberapa orang berpapasan segera mempercepat langkah untuk menjauh. (entah mereka pelakunya atau tidak)

Gw kembali kearah pos sambil terus ngoceh dan memaki emosi memuncak semua penghuni kebun binatang gw sebut nama nya, pos2 tadinya banyak orang sekarang hanya teman-teman gw dan beberapa pendaki yang baru tiba terbengong-bengong, Akhir nya dodi dan seorang teman berinisiatif mencari sumber air lain dan kembali setelah 1,5jam dengan air sangat bening dan bersih disebuah lokasi lain.
Sumber air
17:00 Setelah sebelumnya kembali melanjutkan pendakian kami tiba diShelter 1 tidak ada lagi tempat kosong yang tersisa untuk mendirikan tenda, Setelah sedikit berjalan akhirnya kami menemukan tempat cukup lapang untuk beberapa tenda. 

Malam itu satu persatu mulai akan tidur setelah selesai makan dan ngopi, Namun kembali gw tidak bisa tidur bukan karena kopi tapi karena keras suara nyanyian, Suara gitar orang-orang diShelter 1 sekitarnya sesekali terdengar suara mercon dan petasan, dalam hati gw bertanya kenapa kelakuan orang-orang digunung sekarang terasa berbeda…..? apa gw yang ketinggalan zaman ?

Hari 3 : Shelter 1 - Shelter 2 - Shelter 3
10:30 Langkah kaki kembali bergerak santai kadang harus berhenti cukup lama untuk memberi jalan pendaki lain yang buru-buru, Atau sekedar berkenalan bertegur sapa dengan beberapa kelompok pendaki sambil beristirahat, Lama berjalan masih dengan hangat canda tawa tibalah diShelter 2 disini kami gelar matras masak makanan untuk santap siang, Taklupa menyeduh minuman kesukaan masing-masing.

Seperti sama-sama diketahui perjalanan menuju Shelter 3 dari Shelter 2 adalah rute paling berat sepanjang pendakian gunung Kerinci, Berhubung sangat banyaknya jumlah pendaki, Teman gw yang bernama (Ori) bersama 5 orang  berinisiatif untuk duluan membawa tenda menuju Shelter 3 “agar nanti tidak kehabisan lapak kita” kata mereka. Sementara sisanya berangkat belakangan setelah berusaha menambah persediaan air.

Nel  begitu nama panggilan teman satu ini, Berasal dari daerah indah sumatra utara tepatnya Nias, Dia adalah satu-satunya wanita dirombongan gw jadi jangan heran kalau sepuluh pria pendaki ini sangat menjaganya seperti adik sendiri, Tentang naik gunung jangan ditanya lagi pengalaman nya lebih dari cukup tapi untuk gunung  Kerinci ini adalah pertama baginya.

Prediksi gw sebelumnya ternyata benar kondisinya mulai drop cukup parah ditambah sebelum nya kena hujan dan sekarang hembusan agin kencang, Tapi dengan bantuan semangat dan kekompakan teman-teman akhirnya 17:30 kamipun tiba juga di shelter 3, Tampak tenda sudah gagah berdiri oleh Ori dan beberapa teman yang tadi duluan mereka berhasil dapat lapak hehehe.

Tenda sudah jadi kami juga sudah berkumpul semua, Spontan teman-teman mulai membantu Nel mengatasi kondisinya, Sementara yang lain memasak sedang gw dan satu teman lain mulai menuruni lereng shelter 3 berbekal carrier kosong berisikan 12botol kosong air mineral  1,5 liter dan sebuah derigen 5 liter, Nyari air pastinya.  Air didapat gw kembali ketenda masakan matang sudah menanti kondisi Nel juga sudah stabil. Makan….
Gulai andalan hehehehe
Kembali malam itu di shelter 3 angin bertiup sangat kencang semua sudah mulai tidur namun mata gw gak juga bisa terpejam gara-gara suara berisik dari tenda-tenda lain, Puncaknya tengah malam 00:00 gw benar-benar kembali terjaga oleh suara mercon,petasan,kembang api yang disulut para manusia-manusia alay ababil tengah berpesta pora….. Hadeeehhhh semoga mereka sadar kelak.

Hari 4 : Shelter 3 – Puncak – Pos 2
 17 Agustus 2015. Pukul 05:00 persiapan untuk kepuncak mulai dengan mewajibkan setiap orang membawa minimal 1 liter air gw sendiri bawa 5 liter dalam carrier plus makanan, Minuman, Kompor nesting, hehehe biar bias ngopi-ngopi kalau ada momen ajib. Barisan lampu senter dan headlamp para pendaki mulai terlihat, Semua membentuk satu line panjang berjalan setapak demi setapak.

Namun ketika asik-asik berjalan dari punggungan sebelah kanan segerombolan orang memotong jalur mendahului semua pendaki yang antri, Kontan batu berjatuhan dan mengenai beberapa orang, Emosi gw spontan naik kembali seisi kebun binatang gw absen sambil menunjuk-nunjuk pada mereka  nanterus berlalu, Namun orang paling belakangan dan terlihat paling senior diantara mereka,  gw cegat dan gw ganti nama nya dengan Anj*g.

Entah karena malu atau entah takut setelah melewati gw dia masuk kedalam antrian begitu juga teman-teman nya. kondisi kembali normal pendakian berlanjut menuju area Tugu Yudha.
Tugu Yudha
Tugu Adi
07.00 Sabar melangkah dalam antrian kami sudah berada diarea sekitar tugu Yudha disini kami berkumpul untuk beristirahat masak air dulu buat seduh-seduh segala macam kalo gw ya tetap kopi hehehe, Sementara dikejauhan terlihat beberapa kelompok pendaki sudah mulai bergerak untuk besiap memperingati detik-detik proklamasi 17 Agustus dipuncak.

Kami memutuskan untuk tidak naik dulu karena situasi dipuncak sangat ramai itu sangat beresiko, Puas bersantai menikmati pagi kami bergerak menuju Top gunung Kerinci, Pelan tapi pasti jumlah pendaki dipuncak mulai berkurang kamipun telah berada dipuncak Kerinci.
Puncak Kerinci
Bibir kawah gunung kerinci

09.00 Puncak gunung Kerinci disinilah kami semua sekarang berada seperti biasa mengabadikan dulu suasana kali ini dengan berfoto bersama.

11.30 Pelan-pelan berjalan turun menuju tugu yudha tak disangka di Tugu Yudha bertemu lagi dengan salah satu teman yaitu Mas Amir asal malang (AMC 1969 malang) ya…lanjut ngobrol lagi ngopi foto bersama lagi kita, Semoga ditanjakan-tanjakan selanjutnya kita bertemu lagi hehehehe lanjut perlahan beranjak menuju Shelter 3.

Perjalanan menuju shelter 3 sengaja gw jalan paling belakang entah kenapa suasana cadas seperti ini membuat betah, Matahari semakin tinggi ditengah perjalanan bertemu sekelompok pendaki yang berlindung dibalik punggungan, Salah satu dari mereka bertanya “Bang ada air gak bang ?” gw balik Tanya “Loe kepuncak gak bawa air ?” Tidak bang, kami pikir dekat, jawab mereka. Mau apa lagi sebotol air 1,5 liter keluar dari carrier gw nih pegang aja buat kalian berlima.

Ketika gw mau merapikan tas salah satu dari mereka bicara lagi “kalau obat sakit kepala ada gak bang teman kami sakit kepala…” temen loe yang mana ? Tanya gw lagi, dia bang jawab salah satu dari mereka menunjuk kebalik gundukan batu… 

Astaga seorang cewek duduk tersandar dibalik gundukan bebatuan setelah gw dekati , “ini sih bukan sakit kepala ini gejala dehidrasi…. Ujar gw” sebotol lagi air gw keluarkan dari carrier plus duabungkus oralit rasa jeruk dan roti basah, Sedangkan air yang sebotol tadi sudah habis duluan oleh mereka berlima.

Setelah yakin mereka berenam dalam kondisi baik gw lanjut menuju shelter 3 tidak jauh dari tempat tadi gw bertemu empat orang pendaki yang juga berteduh dari panas matahari, Mereka seolah mencegat kemudian bertanya “bang punya obat merah gak? “ yasudah kotak obat gw keluarkan, Ternyata bahu salah satu dari mereka terluka karena tertimpa batu, Akhirnya sebotol kecil obat luka dan segulung perban gw tinggalkan setelah yakin mereka tau cara mengunakan nya.

Sambil melanjutkan langkan ke Shelter 3 dalam hati gw ga habis pikir… mereka kok bisa naik gunung asal naik apa mereka-mereka pikir ini jalan-jalan ketaman depan komplek….Hadeeeh…somplak emang...
Menuju shelter 3
Menuju shelter 3
13.30 gw tiba dishelter 3 terlihat teman-teman mereka ternyata dari tadi sudah istirahat sambil masak-memasak untuk makan siang, Setelah duduk sebentar kembali gw ngumpulin semua botol kosong dan bersama seorang teman menuruni lereng Shelter 3 menuju kearah sumber air.

15.00 Selesai santai-santai usai makan siang packing pun juga selesai perlahan kami bergerak turun dalam perjalanan banyak hal lucu terjadi saking lucunya gw ga tau gimana cara menuliskan nya….hehehe sesuai rencana karna suatu alasan perjalanan turun kami bagi jadi 2 tim satu tim duluan turun dan satu lagi belakangan.

20:30 Pos 3 gw perhatikan kondisi wanita satu-satunya dirombongan ini yaitu Nel sudah mulai drop maka disini kami istirahat cukup lama, Lagi enak-enak nya istirahat datang sekelompok pendaki bejumlah 8orang dengan usia rata-rata masih ukuran sma, Dipunggung beberapa dari mereka tersandang tas seukuran tas laptop, sisanya malah lenggang kangkung tanpa bawa apa-apa, Wajah mereka terlihat panik.

Mereka mendekat dan bergabung diapi unggun kecil kami, Ketika kami selesai istirahat dan hendak melanjutkan perjalanan salah satu dari mereka bertanya , “R10 masih jauh bang?” gw jawab “masih lah emang kemaren loe gak ngerasain….?”  Sambil berlalu namun kembali salah satu dari mereka menghampiri dan berkata “pinjam pisau sebentar bang… “ setelah pisau dikembalikan dia berkata lagi “kalau korek api ada bang? Buat nanti kalau api nya mati….” ujarnya sambil melirik api unggun.

Spontan gw Tanya kalian mau turun sekarang atau besok? Kalau malamini bareng gw saja kalau besok kalian ada bekal tidak ? Dia menggeleng…. tau dengan kondisi mereka ya sudah sebuah ,korek api gas,pisau lipat kecil,sebungkus beras, sebotol sambal dan kecap gw tinggal buat mereka.
(Sore besok nya di R10 gw dapat bertukar info dengan petugas R10 ternyata mereka ini harus dievakuasi dari pos 3 karena salah satu keram perut dan satu lagi terkilir di Pos 3, yang bikin gak habis pikir kenapa malam kemaren mereka tidak memberitahu gw atau pendaki lain kalau kondisi mereka begitu.)

22.00 Kami baru tiba di Pos 2 perjalanan turun berlangsung cukup lama karena semenjak malam mulai menjelang kondisi (Nel) sedikit demi sedikit drop, Disini kami memutuskan untuk mendirikan tenda dan lanjut perjalanan turun esok hari. Setelah menambah stok air, masak - memasak, makan, ngopi kami beristirahat.

Hari 5 : Pos 2 - R10 – Padang
08.00 Pagi yang sangat cerah kami sudah duduk santai sambil sarapan, ngobrol dan bercanda hahahihi … Suasana tidur teman-teman tadi malam sangat pulas membuat pagi ini seperti hari pertama pendakian setelah packing,menambah persediaan air kami bergerak turun.

10:00 Pos 1 kami bertemu dengan sekelompok pendaki dari  BASARNAS gabungan Jakarta-Jambi setelah ngobrol panjang lebar ternyata mereka naik untuk pemasangan rambu terutama rambu didaerah Shelter 3 hingga puncak termasuk rambu petunjuk tiap-tiap sumber air. Setelah selesai mengobrol dengan mereka Perjalanan kami lanjutkan berakhir dipintu rimba, Sebuah pangkalan ojek plus penjual gorengan, dari sini kami naik sepeda motor menuju R10. 

Sampai di R10 seperti biasa bersih-bersi berganti pakaian dan ngobrol panjang lebar dengan pendaki lain juga petuga TNKS, sambil memasak makanan, disini punya banyak waktu untuk bersantai berhubung jemputan menuju padang baru akan datang nanti malam….dan logistik masih banyak hehehe makan lagi.... End.
R10
Sisa logistik

My POV (Point Of View)
Pendakian ini bikin gw kaget banyak orang-orang yang mendaki asal asalan semaunya tanpa peduli aturan dan keselamatan diri sendiri. Pendakian nan aneh bertemu orang-orang aneh hahahaha…..

Nel POV (Point Of View) 


Info :
Sisi lain dari Gunung kerinci & sekitarnya:
-Nama Puncak & ketinggian : 
Indrapura / 3805mdpl

-Asal nama R10 kerinci :  
Dahulu sewaktu penjajah Belanda masih di daerah ini dilakukanlah pembukaan hutan secara besar-besaran untuk pembukaan perkebunan diantara nya perkebunan teh yang masih ada sampai sekarang, belanda membagi-bagi tiap petak lahan dengan sistem penomoran dinamis yang didepan nya menggunakan symbol huruf "R" nah petak lahan tempat Pos registrasi pendakian ini beradadi petak R10.

-Tugu Yudha : 
Sebelum disebut tugu Yudha, area dataran menjelang puncak itu disebut, Puncak Pageger / Pargeger oleh masyarakat sekitar.

-Jalur Lain :  
Via solok (Ditutup/dalam peninjauan)

-Asal nama Gunung Tujuh :  
Jika diperhatikan danau Gunung tujuh dikelilingi puncak-puncak bukit yang berjumlah 7 dari situlah disebut Gunung tujuh, Tujuh gunung itu adalah : Gunung Hulu Tebo (2.525 mdpl), Gunung Hulu Sangir (2.330 mdpl), Gunung Madura Besi (2.418 mdpl), Gunung Lumut (2.350 mdpl), Gunung Selasih (2.230 mdpl), Gunung Jar Panggang (2.469 mdpl), dan Gunung Tujuh itu sendiri (2.735 mdpl).

-Spot menarik : 
Gunung tujuh, Danau Kaco, Danau belibis

Sumber Info : Bapak Dhanuri Petugas TNKS



Rimbaraya Nyatadimaya we do green...

No comments:

Post a Comment

Thank's
We will contact you soon..