December 26, 2015

Catper Slamet 2013


Gunung Slamet Jawa tengah

Kali ini rencana pendakian tertuju pada gunung tertingi dijawa tengah yaitu gunung Slamet. Dari jakarta rombongan dengan personil : Petrus, Mansen, Leonardus(kardus), Adin(saladin), Arief,gw (Yandri) berangkat menuju terminal Purwokerto.

Hari 1 : Jakarta - Purwokerto
Sekitar 19:00 Bus mulai bergerak dari daerah Roxy Jakarta Pusat menuju Purwokerto, Karena sudah capek seharian sibuk ngatur logistik segala macam, Selama di bus lebih banyak kami bersantai baca saja tidur, Namun ditengah perjalanan tiba-tiba ada kabar bahwa Agung dan Budi(keboe) mau ikut juga mereka sudah dibus akan segera jalan.

Hari 2 : Terminal Purwokerto - Pos Bambangan - Pos Walang
07:00 Bus mulai mendekati terminal Purwokerto, Setelah berhenti kami menurunkan semua barang bawaan, Perjalanan stop dulu untuk sementara lantaran kami harus menunggu Agung dan Budi. Selisih waktu berangkat lumayan jauh sekitar 5 jam, Maka otomatis salah satu sudut terminal Purwokerto jadi tempat gelar matrass hehehehe maklum pasti lama, Kesempatan gw dan teman-teman gunakan untuk packing ulang, mandi, istirahat dll diterminal.
Terminal Purwokerto
Sabar menunggu sekitar jam 12:00 Agung dan Budi akhirnya sampai diterminal Purwokerto, Mereka beristirahat sedang sebagian dari kami mulai nyari tumpangan untuk menuju pertigaan Serayu.

14:00 Kami mulai bergerak meningalkan terminal menaiki Bus 3/4 jurusan Bobot sari, Sebelum naik bus bertemulah dengan sepasang pendaki yang kemudian menjadi teman sependakian, Dika(kodel) dan Wiwik demikian nama mereka. Genaplah rombongan jadi 10 orang hahahaha..... Bus melaju cukup cepat beda dengan kemaren malam tersendat-sendat oleh macet jalanan.

16:00 Pertigaan Serayu menyapa kami, Setelah semua turun mulailah si Leonardus alias kardus beraksi melakukan lobby tawar menawar dengan seorang supir omprengan, Mereka biasa mangkal dipertigaan Serayu setelah harga pas kami bersepuluh kembali menyusun keril kemobil langsung bergerak menuju pos Bambangan. (Tempat perizinan pendakian desa bambangan) “Emang jago loe lobby melobby dus... semoga kau bahagia dialam sana... RIP Leonardus sanjaya winata. 

16:30 Seperti umumnya pos perizinan atau titik awal pendakian pada kebanyakan gunung dijawa, Pada pos ini juga terdapat warung penjualan beberapa perintilan kebutuhan mendaki seperti sarung tangan,kupluk serta kebutuhan ringan lain, Istirahat sambil mengurus izin pendakian “Sekitar 50meter dari lokasi berdiri sebuah mesjid langsung saja yang beragama muslim menunaikan sholat Ashar dimesjid ini”.

Usai ibadah pendakian kami mulai, Disambut oleh jalan aspal menanjak setelah beberapa ratus meter kami berada digerbang pendakian gunung Slamet via bambangan, Dari sini jalur berbelok kepersawahan berakhir dekat sebuah lapangan sepak bola, Didepan sudah terlihat barisan pepohonan pertanda sebentar lagi akan memasuki area hutan berkanopi, Setelah beberapa lama melangkah tibalah kami dipos 1 bernama Pos Pondok Gembirung.

Sayup sayup terdengar suara Adzan disela deras gerimis membasahi bumi, Pos berada disebelah kiri jalur pendakian ini cukup bagus terawat, Tanpa basa basi kembali istirahat + ibadah magrib + ngopi sambil nobrol segala macam.

18:00 Selesai istirahat perjalanan segera kami lanjutkan, Berbekal cahaya headlamp masing-masing juga tenaga telah kembali pulih langkah terasa lebih cepat walau disambut oleh tanjakan licin, Sesekali terdengar gelak tawa karena kejadian-kejadian lucu ditimpali canda kekonyolan dari teman-teman karena berada pada posisi paling belakang gw hanya bisa ikut tertawa melihat semua keakraban dan tingkah mereka... ya teman teman gw.... hahahaha

Gelak tawa dan komentar lucu selalu terdengar bersahutan membuat perjalanan sangat melambat bahkan disalah satu moment seorang teman gw sampai terduduk karena tidak kuat lagi tertawa... alhasil derasnya gerimis seperti tidak terasa... waktu terus bergerak sekarang kami hampir tiba di pos 2 bernama Pos Walang.

21:00 Gerimis mulai berhenti kaki menapak dipos 2 Walang secara spontan personil yang dicarriernya berisi tenda mengeluarkan benda tersebut termasuk gw, Hahaha dasar pendaki doyan gelar tenda emang... Sepakat malamini kita habiskan dipos Walang, takbutuh waktu lama 4 tenda telah berdiri kokoh serta aroma masakan tercium bertanda siap untuk disantap... 

Sepuluh kepala mulai asyik menunduk, Mulut masing-masing bergerak melahap semua masakan , Alam mulai tersenyum awan gerimis perlahan berganti langit cerah berhiaskan jutaan titik bernama Bintang, lebih tepatnya taburan bintang, Senda gurau disela-sela cangkir kopi hitam dan hembusan asap tembakau memperlengkap indahnya malam mutlak dirasakan 10 manusia dilereng gunung Slamet.
Lereng gunung slamet

Hari 3 : Pos 2 Walang – Pos 7 Samhyang Kendit
Pagi sangat cerah setelah selesai sarapan, packing, Langkah mulai berlanjut dijalur terbilang santai sehingga langkah kami lebih cepat terlebih tubuh sudah makin beradaptasi dengan suasana gunung Slamet, semangat kembali panas menggelora.
Persediaan air masih sangat cukup, pos 3, pos 4 telah jauh dibelakang tiba-tiba dalam hitungan kurang dari 5 menit, Cerahnya langit berganti gelap redup, Tampak langit digelayuti awan pekat detik berikutnya tanpa ragu hujan deras turun membasahi trek.

Jashujan + ponco segera berbicara lanjut langkah menuju Pos 5, Namun hujan makin deras kami memutuskan untuk berhenti mendirikan tenda, Karena belum tiba dipos maka tenda terpaksa kami dirikan dipingir jalur pendakian berspace agak lebar hanya cukup 2 tenda, Sementara 2 tenda lain berhasil berdiri dengan jarak belasan meter, Setelah berganti pakaian dengan pakaian kering dilapis jashujan gw dan kardus mulai mengumpulkan ranting-ranting lapuk basah kemudian menumpuk ranting tersebut disisi gundukan tanah setinggi 1meter didepan tenda.

Gundukan tanah miring kami gunakan sebagai pelindung angin juga mengurangi tetesan hujan, Disitu pula api unggun menyala meski hujan terus turun suasana berubah jadi hangat, Sementara ditenda sebelah atas gw melihat arif dan teman-teman lain juga mulai menyalakan api dibawah rimbunan semak-semak didepan tenda mereka. Kemampuan untuk membuat api dalam segala kondisi kembali diuji.

15:00 Hujan mulai berhenti stamina kembali pulih karena selama hujan kami gunakan untuk makan plus istirahat, Segera kami kembali packing setelah beres langsung melangkah menyusuri trek basah nanlicin, Ternyata tidak sampai 15 menit kami sudah berada di pos 5, Pastinya karna ada sumber air diposini maka mengisi penuh kembali semua botol , tempat air adalah pilihan terbaik.

Matahari mulai mengintip disela-sela awan putih cuaca cerah lagi suasana seolah tidak terjadi hujan sebelumnya, Sepertinya perjalanan menuju pos 6 sudah tidak terlalu jauh, Terus melangkah dengan gelora semangat masih seperti kemaren, Perlahan vegetasi tanaman nampak mulai sedikit terbuka , Namun lagi-lagi hal tidak terduga menghampiri kami cuaca gunung kembali menunjukan wujud aslinya GAMPANG BERUBAH DENGAN CEPAT
Matahari kembali hilang dari pandangan berganti gerimis ringan, Seiring waktu makin rapat bertambah deras anginpun bertiup tambah kencang membawa hawa dingin, Padahal posisi kami baru mencapai pos 6 terpaksa kembali mendirikan 2 tenda dipos 6 ini sekedar menunggu gerimis berlalu... ngopi lagi...hahay.

18:00 Gerimis reda, Suasana kembali tenang kami kembali bersiap melanjutkan perjalanan, Usai magrib ayunan langkah kaki kami kembali menyusuri trek basah tidak ada angin namun gelapnya malam ditambah kabut sangat tebal tak memperlambat pergerakan meskipun kabut perlahan-lahan berubah kembali jadi gerimis, Tapi syukurlah pos 7 sudah terlihat didepan sana dengan patokan beberapa lampu tenda pendaki lain.

18:30 Dalam hujan gerimis kembali 4 tenda kami dirikan dipos 7, Posisi tenda kembali terpisah-pisah 2 tenda disebelah kanan pos, 2 lainnya disebelah kiri karena bagian dalampos dan area lain sudah terisi pendaki lain yang terpaksa menginap lagi karna cuaca buruk, Menurut mereka baru akan turun esok hari.

Setelah semua stabil berganti pakaian acara masak-memasak dimulai dalam tenda lanjut makan. Gerimis reda cuaca kembali berubah drastis menjadi terang oleh cahaya bulan, Gemerlap bintang kembali menghiasi langit, Kontan kami keluar menikmati indahnya malam... hmmm perjuangan tadi siang terbayar lunas oleh penampakan malam yang mahaluar biasa fantastis.
View malam Pos 7 slamet
Yakin dalam hati tiap-tiap manusia disamping gw pasti merasa bersyukur dan merasa sangat beruntung , Otak serta hati tersadar oleh fakta : takbanyak orang yang beruntung,mampu,pernah dan bisa melihat hal semegah ini penciptaan sempurna oleh sang maha sempurna. 

Malam itu gw dan beberapa teman tidur cukup larut tidak mau menyia-nyiakan panorama malam amat sangat mewah, kopi hitam panas+ kepulan asap tembakau jadi teman setia kami yang masih duduk diatas matras , Mengobrol didepan tenda membicarakan bayangan kembar hitam gagah diufuk sana, Jauh diseberang lautan lampu-lampu peradaban tampak Gn.Sindoro dan Gn.Sumbing seperti mengawasi kami.


Hari 4 : Pos 7 Samyang Kendit - Puncak Slamet - Pos 7 Samyang Kendit – Pos Bambangan.
05:00 Kami mulai bangun bersiap untuk menuju puncak Slamet, Cuaca baik semalam menjelma menjadi hembusan angin sangat kencang, Tetap tidak menyurutkan niat serta semangat untuk mencapai puncak Slamet, Selesai sholat subuh cahaya senter kembali memandu menyusuri trek menanjak , Jalur pos 7 hingga puncak bernama jalur Batu merah ada beberapa pantangan disini yang harus kita hormati. (kearifan lokal karena merupakan tempat yang dianggap suci oleh keyakinan tertentu)

Seiring keluarnya warna jingga memerah diufuk timur, Kaki mulai mendekati puncak slamet kembali disuguhi panorama maha sempurna, Gw rasa tak ada kata/kamera yang mampu menyatakan atau mengabadikan hal luarbiasa ini. Amazing....
sunrise slamet
View Malam Slamet
07:00 Angin tiba-tiba bertiup lebih kencang dari jam-jam sebelumnya bahkan sangat kencang, Suhu terasa sangat dingin, Kencangnya angin sangup membuat putus tali bendera dipuncak Slamet semua pendaki berusaha mencari tempat berlindung dibalik bebatuan dari terpaan angin membekukan ini, Setelah matahari semakin naik mengurangi efek dingin barulah satu persatu pendaki memulai aktifitas menuju bibir kawah dan sebagainya begitu juga dengan kami.

09:00 Kecepatan angin kembali bertambah kali ini disertai titik-titik air hal itu segera memerintah para pendaki gunung Slamet untuk turun kembali ketenda dipos 7.

11:00 Selesai packing perlahan bergerak meningalkan pos 7 untuk turun, Cuaca mendung membuat kecepatan kami pertahankan konstan dan tidak terlalu banyak berhenti. Hasil nya sebelum sholat Zuhur kami sudah berada di pos 4 Samarantu(Samar hantu). pos 4 agak tertutup oleh pepohonan strategis untuk memasak dan makan siang tanpa mendirikan tenda...hahay makan terindah menurut teman-teman selama pendakian.

15:00 Gerakan langkah menuruni gunung slamet berlanjut taknampak wajah lelah dimuka teman-teman semua selalu tertawa bercanda sepanjang perjalanan, Bahkan disaat hujan kembali menguyur deras posisi kami persis berada diturunan lurus yang berujung persis disamping pos 1. Konyol nya mereka malah main perosotan ditanah menurun berlumpur tebal... heeeeh koplak memang mereka hahaha.

17:00 Perut kenyang badan sudah kembali wangi habis madi, Waktu istirahat iya kami semua duduk santai dibasecamp Bambangan menunggu jemputan yang akan mengantar kembali ke terminal Purwokerto. Mulailah cerita cerita dan cerita tentang semua hal terkait pendakian kali ini menurut sudut pandang masing-masing diselangi hahaha ihihihihi takada habisnya.

Log : Kami : (Budi,Petrus,Agung,Mansen,Leonardus,Dika,Wiwik,Adin,Arif,Yandri)
My POV (Point Of View)
Slamet anginnya paling cihuy.... hahahaha
Video catper :

Itinerary normal jalur bambangan:
-Basecamp 1575 mdpl - Gerbang Pendakian : 15 menit
-Gerbang Pendakian - Pos 1 Pondok Gembirung 2220 mdpl : 60 menit
-Pos 1 - Pos 2 Walang : 1 jam 30 menit
-Pos 2 - Pos 3 Cemara 2465 mdpl : 50 menit
-Pos 3 - Pos 4 Samarantu 2635 mdpl : 40 menit
-Pos 4 - Pos 5 Air : 20 menit (Sumber air)
-Pos 5 - Pos 6 : 20 menit
-Pos 6 - Pos 7 Samhyang Kendit : 20 menit
-Pos 7 - Puncak gunung Slamet : 2 jam
-Puncak Gunung Slamet - Bibir Kawah : 5 menit

Info :
Waspada jalur pendakian menuju puncak, batu mudah jatuh dan cuaca cepat berubah exstrim
Tandai atau Perhatikan jalur turun dari puncak, terlalu kekiri jurang, terlalu kanan tersesat.
Usahakan turun dari puncak ke pos7 sebelum pukul 10:00 WIB karena kabut tebal akan mulai menyelimuti jalur pendakian.
Patangan untuk tidak buang air kecil/besar, ludah dan kotoran lain selama di jalur batu merah (Pos 7 - Puncak) karena merupakan tempat suci untuk kepercayaan tertentu.
Transportasi :
Jakarta – Terminal Purwokerto
- Terminal Purwokerto : Naik bus 3/4 jurusan Bobotsari atau jurusan Pemalang Bilang sama kernet atau supir mau Turun dipertigaan Serayu.
- Dari pertigaan serayu kalau hari pasar bisa numpang mobil pickup sayur, atau bisa carter omprengan yang magkal dipertigaan mereka pasti siap mengantar pendaki ke basecamp Bambangan/Pondok pemuda.
....end.
Rimbaraya Nyatadimaya we do green... 

No comments:

Post a Comment

Thank's
We will contact you soon..