December 29, 2015

Catper Gunung Talamau


Catatan perjalanan Gunung Talamau

Bukittinggi, Kembali kaki gw menapak dikota wisata setelah banyak tahun terlewati , Kota berlandmark Jamgadang dengan sejuta pesona … Kata orang bule itu tidak cukup waktu satu bulan untuk mendatangi semua sisi keindahan kota kecilini meskipun hanya beberapa jam saja disetiap spot.

Tapi tujuan gw sekarang bukan menjelajah kota ini karena bagi gw kotaini tidak begitu banyak berubah semenjak dahulu tetap sejuk memiliki sejuta pesona, Gw meyusuri salah satu pojok jalan dengan tujuan pasar bawah disana salah seorang sahabat menunggu.
Ahsan namanya sesuai rencana besok kami akan memulai perjalanan menuju kabupaten Pasaman barat  pastilah bakal masuk hutan naik gunung lagi yaitu gunung Talamau Sumatra barat.
Setelah bertemu Ahsan kami langsung berbelanja segala kebutuhan pendakian dipasar bawah takbutuh waktu lama semua belanjaan selesai, Selanjutnya deru mesin motor melaju kearah lapangan Kantin bertujuan menunggu tiga teman dari kota Padang, mereka mauikut pendakian Talamau adalah Dodi, Gebby, Abem.

Mereka tiba kami berlima langsung menuju rumah Ahsan diNgarai sianok, Kalau pernah berada Bukittinggi tentu tau dong dan pasti kangen akan rancak pemandangan pada spot satu ini hehehehe. Malam ini kami menginap disini dirumah sahabat didasar lembah Sianok.

Hari 1 : Bukittinggi - Pasaman Barat – Desa Pinaga - Camp Harimau Campo.
08:00 Deru mesin motor mulai menanjak untuk tingalkan dasar lembah Ngarai Sianok, Kemudian mulai menempuh bentangan aspal kearah pasaman tepat nya Simpang Ampek, Waktu tempuh normal  Bukittinggi-Pasaman sekitar 4-6 jam dengan kendaraan bermotor.

13:00 Motor memasuki Simpang ampek untuk kemudian berbelok masuk jalan kecil menuju rumah bang Andri . Beliau merupakan Petugas Gunung talamau sejenis ranger/kuncen kalau dipulau jawa. Beliau Juga generasi muda penerus Pak Daniel salah satu legenda hidup pendaki Sumatra barat yang telah bertahun-tahun menjaga kelestarian gunung Talamau. Pastinya kedatangan kami untuk minta izin memasuki kawasan Gunung talamau.

Setelah ngobrol dan ngopi sambil membongkar semua barang bawaan untuk dihitung, dicatat satu persatu oleh bang Andri, Aturannya jumlah kemasan naik harus sama dengan jumlah kemasan dibawa waktu turun nanti, Termasuk jumlah puntung rokok tiap batang, Tidak hanya logistik konsumsi, Barang lain juga dicatat. (keren sekali salah satu kearifan lokal masyarakat dalam menjaga kebersihan gunung Talamau, Patut dicontoh)

Gunung Talamau termasuk gunung dengan jalur pendakian sulit serta panjang, Tambah lagi dibeberapa titik jalur kurang  jelas banyak juga terdapat simpangan, dihutan ini bisa sangat membingungkan antara : jalur babi, jalur mausia, jalur pendakian, Mata harus jeli membedakan, Meskipun dibeberapa titik terdapat tanda untuk jalur pendakian namun cukup jarang.

Titik start pendakian talamau dari rumah bang Andri/desa Pinaga berada diketinggian +-320mdpl sedangkan top Puncak Talamau/Puncak Trimartah adalah +-2982mdpl, kalau dihitung : 2982-320=2662 jadi sekitar 2662m jumlah tempuh elevasi untuk sampai dipuncak .

Jangan berharap juga pendakian akan berlangsung menyusuri pungungan hinga puncak, Jalur pendakian Talamau lebih banyak memotong pungungan alias naik dan turunan curam, Selain itu karakter hutan hujan basah berkanopi rapat dan menurut gw lebih sangar daripada nyadel lintas puncak-puncak gunung Salak.

15:00 Pendakian kami mulai dengan berjalan pelan dari rumah Bang Andri menuju pos Harimau campo jalur gerobak berbatu menyapa kami , Jauh dibalik ladang kelapa sawit ,  dibalik ladang-ladang tanaman lain milik warga, dibelakang barisan pepohonan disana terlihat sebuah puncak bukit hijau disanalah bukit Harimau Campo (camp Harimau Campo pos 1.)

18:30 Camp Harimau Campo, Akhirnya seluruh lelah dan pegal selama perjalanan motor dari Bukittinggi tadi siang dilanjut treking jalur pendakian sejauh 5km lebih, kami tiba di Harimau Campo kondisi pos sangat terawat juga bersih membuat kami bisa mendirikan tenda dengan nyaman, dilanjut masak-memasak, Ngopi santai, istirahat lelap malam itu.

Hari 2 : Pos 1 Harimau Campo - Pos  Bumi Sarasah.
09:00 Bangun kesiangan mungkin karena kelelahan atau suasana dingin hehehe jadinya kami segera bergegas sarapan, Packing lagi, Rencana untuk mampir ke air terjun Puti Lenggogeni (Puti=Putri : minang) tidak jauh dari pos Harimau Campo harus ditunda.

09:30 Setapak demi setapak kami mulai berpindah menuju pos selanjutnya, Jalur dari Harimau Campo merupakan turunan sampai kesebuah kawasan hutan kelola sebagai hutan tanah ulayat, Selanjutnya trek mulai menanjak kembali, Berujung pada sebuah tebing untuk kemudian turun menyebrangi anak sungai,
Bukan jembatan ya
Setelah menyebrang anak sungai terk mulai menyusuri pungungan kemudian turun memotong lagi pungungan tersebut demikian seterusnya, Seingat gw ada sekitar 3-4 pungungan besar dan takterhitung jumlah pungungan kecil .

Matahari semakin terik namun rerumputan belukar masih basah saat tersentuh, Tanahpun sangat lembab sedikit becek padahal tadi malampun tidak turun hujan, Jarum jam sudah menunjuk pada 12:00 saat itu kami berlima sudah berada dipos 2 (1100mdpl) bernama Rindu Alam atau disebut juga pos Saribu Bunian. Berdasarkan info peta pemberian dari bang Andri panjang trek menuju pos Rindu alam dari Harimau Campo  sekitar +-5km.
 
Pos Rindu Alam atau pos Saribu bunian dijuluki juga pos Pacet… Hewan inilah penyebab kami tidak berlama-lama berhenti, Baru sebentar saja mereka sudah beraksi bahkan disepanjang jalan mendapat aktifitas sampingan melepas pacet dari kaki,jaket atau bagian tubuh lain, Hahahahaha pacet Talamau sepertinya ada dua jenis warna agak hitam lebih banyak ditanah sedangkan pacet berwarna hijau lebih dominan didedaunan.
Pacet Talamau
Nempel nya rame-rame
Kenang kenangan bekas pacet
Seiring waktu berjalan begitujuga dengan langkah kami megikuti naik turun trek, Tiba tiba hujan deras Talamau menyapa jam menunjuk pukul  15:30 berdasarkan peta kami sudah dekat dengan pos selanjutnya itulah pembuat semangat jadi ngotot untuk tetap melanjutkan perjalanan, Benar saja setelah melewati beberapa tanjakan curam akhirnya sampai dipos Bumi Sarasah.

16:00 Dalam siraman hujan yang agak mulai mereda kami lansung mendirikan 2 tenda seperti biasa, Dilanjutkan acara masak memasak setelah sebelumnya mengganti semua pakaian basah dengan pakaian cadangan. Pos Sarasah berada diketinggian 1860mdpl, berjarak sekitar 3km dari pos Saribu bunian. Disini juga terdapat sumber air berupa sungai kecil sangat jernih.
Air nya bening sekali
Selesai makan hujan kembali turun, Fix malam ini kami harus menginap dipos Sarasah, Malamnya sambil ngobrol2 santai didalam tenda kami berlima mulai merundingkan strategi perjalanan besok, Setelah menghitung berkali-kali , mempertimbangkan cuaca, jarak,kecepatan, VS waktu dan bekal , Malam itu kami memutuskan untuk muncak langsung besok pagi dari Pos Sarasah ini.
Pos Bumi sarasah
Hari 3 : Bumi Sarasah - Puncak Trimartha - Bumi Sarasah
09:00 Dengan kecepatan langkah cukup ngebut bermodalkan makanan secukupnya dalam daypack serta perlengkapan survival kami berlima seperti melesat menuju Area Base Camp Rajawali putih, Setelah sebelumnya melewati pos Paninjauan 2500mdpl pemandangan maha indah dipos Paninjauan hanya sebentar kami nikmati segera lanjut bergerak cepat menuju Kawasan Padang Sirinjano.
Padang Sirinjano
Sesuai rencana kawasan padang Sirinjano 2640mdpl kami lewati saja sampai akhirnya kaki menapak dipinggir telaga-telaga cantik mempesona. Disalah satu sudut rimbunan tanaman perdu terdapat tulisan Rajawali putih, Iya kami sudah berada di Basecamp Rajawali putih, Seperti pos sebelumnya tidak ada apa-apa disini hanya plang kecil itu pertanda adalah pos perhentian.
Area Basecamp Rajawali Putih
Namun suasananya … Hampir gw tidak percaya dengan mata kepala sendiri ternyata ada tempat seindah ini… Keindahan yang cuma sedikit orang bisa melihat langsung , Keindahan tiada tara hasil kreasi sang maha sempurna, Hadiah berharga untuk para petualang,pendaki, Setelah bersusah payah mengorbankan biaya, waktu, tenaga,pikiran, bahkan dengan resiko kematian.
Sepaket Kebahagiaan dan Keindahan yang rasanya hanya diketahui oleh pendaki.

Sementara jauh diatas sana puncak Trimartha masih menunggu, kami berlima masih terpesona seakan terhipnotis akan view Pesona talamau, Bahkan sejenak gw membayangkan seperti apa indahnya telaga Alkautsar….ya ? ini saja sudah  mempesona sampai kedalam hati, Apalagi Telaga Alkautsar hehehehe semoga kita bisa kesana kelak Aminnn…

12:00 Sebuah tiang berkubah pada puncak talamau disanalah sebuah bendera Merah Putih berkibar, Kami berlima sudah duduk ngopi diatas batu besar datar kira-kira 4 meter dari tiang bendera tertinggi dipuncak Trimartha gunung talamau.
Top Talamau / Puncak Trimartha
View dari top
14:00 Rasanya malas dan tidak ingin turun kembali, Sekilas ingin disini selamanya namun seperti kehidupan ada waktu untuk naik dan ada waktu untuk turun, Puas menikmati pemandangan telaga-telaga dari puncak Trimartha seiring datangnya kabut kami mulai beranjak turun kembali kepingir telaga.

Dengan langkah sedikit malas pelan-pelan kami turun menuju tenda dipos Bumi Sarasah ada rasa aneh seperti tidak rela dalam masing-masing kepala kami harus pergi meningalkan segala hal tentang keindahan padang Sirinjano serta kawasan puncak Talamau.
Malas tapi harus turun
16:00 Kami berlima duduk didepan tenda pos Bumi Sarasah, kemudian berlanjut menyiapkan makanan telah bertekad bahwa kali ini makanan harus dibikin istimewa special, selain masakan standar ala pendaki kami membuat “Tanak Lado Santan” isi telur,  pete, ikan teri, tahu, tempe dengan bumbu racikan khas Minangkabau. Hehehe bisa ditebak sebentar saja makanan tersebut habis dengan cantik masuk keperut kami

Selesai bersantap lanjut bersih-bersih namun entah kenapa kesunyian, keindahan, kesejukan, Talamau seperti menahan kami untuk tidak buru-buru pergi . Jadi keputusan bulat menginap semalam lagi disini turun besok saja tercipta. Sore sampai malam kami habiskan dengan obrolan santai penuh syukur canda tawa sambil sesekali menambah kopi panas kedalam cangkir. Sempurna.

Hari 4 : Bumi Sarasah - Harimau Campo - Desa Pinaga – Bukittinggi
09:00 Pergerakan kami menuju Harimau campo dimulai, Tidak seperti kemaren-kemaren dimana setiap jalan dipenuhi canda tawa, Ada rasa sedih agak aneh kami harus meningalkan pos Bumi Sarasah mungkin suasana sunyi sejuk seperti ini jarang ditemui dan membuat betah,  Atau karena selama pendakianini hanya kami berlima manusia digunung ini sepanjang naik turun tidak bertemu satu orangpun yang membuat kenyamanan tersendiri…. Entah lah.

15:00 Kami kembali bertemu dengan Bang Andri dipos Harimau Campo, Ternyata bang Andri ada di pos ini untuk bersih-bersih serta membenahi pos secara rutin, Pantas pos satu ini sangat terawat bersih, Sementara  kamipun mulai membongkar isi carrier bawaan juga kantong sampah untuk di periksa oleh bang Andri dengan cara croscek menghitung satu persatu mulai dari jumlah punting rokok, segalamacam bungkus plastik, dan barang-barang bawaan lain. (Salut untuk Bang Andri akan dedikasi mempertahankan kelestarian gunung Talamau)
Hitung sampah
16:00 Selesai makan makanan ringan santai-santai di pos Harimau Campo kami berlima serta bang Andri mulai bergerak menuruni puncak bukit Harimau campo menuju desa Pinaga sepanjang perjalanan kami bercerita banyak dengan Bang Andri akan seluk-beluk keunikan gunung Talamau.

18:00  Rumah bang Andri , Kami kembali disuguhi kopi dengan rasa khas entah pakai jurus dan racikan apa pokok nya kopi ini nikmat sekali bikin kangen aromanya. Bersih-bersih panasin motor tibalah saatnya untuk kami mengarungi jalanan aspal menuju kota bukittinggi.
Jam Gadang tengah malam
01:00 Lepas tengah malam kami berlima duduk bersandar carrier masing-masing melepas penat menyimpan kenangan dipelataran Jam Gadang  sambil bercerita banyakhal akan maha indahnya alam Indonesia negriku  tercinta, Tentu saja ditemani kopi hitam plus udara dingin malam kota Bukittinggi. End.

My POV (Point Of View)
Talamau itu Basah,Lebat,Pacet nya juara, Cantik mempesona


More pict : Link

Itinerary normal jalur Pinaga.
Desa Pinaga - Harimau Campo : 2.5 jam
Harimau Campo - Rindu Alam(Saribu Bunian) : 2.5 jam
Rindu Alam - Bumi Sarasah : 3.5 jam
Bumi Sarasah - Paninjauan : 2 jam
Paninjauan - Rajawali Putih : 1 jam
Rajawali Putih - Puncak Trimartha : 0.5 jam
Waktu diatas adalah waktu tempuh Nonstop tidak termasuk waktu istirahat.

Transportasi :
Jakarta - Padang (Sumbar) : Pesawat,Bus AKAP seoerti NPM,ANS,LORENA,ALS, dll
Padang - Bukittinggi : bus antar kota/Travel carteran
Bukittinggi - Pasaman barat : bus antar kota turun disimpang Ampek, dari simpang Ampek lanjut naik angkutan desa kedesa Pinaga.  Desa Pinaga berjarak sekitar 11km dari simpang Ampek.

Info : Tentang Gn.Talamau
Prosedur wajib pendakian.
1.Pendaki melapor pada petugas/kuncen setempat
2.Barang Bawaan pendaki Diperiksa untuk menseleksi apa yang boleh dan tidak untuk dibawa kegunung ini.
3.Dihitung untuk nanti dicocokan ketika penghitungan sampah saat pendaki turun.
4.Disarankan membawa guide bagi yang belum pernah. (jalur sangat banyak cabangan)
5.Mematuhi semua aturan yang dijelaskan petugas/kuncen
6. Tidak dibenarkan membuka jalur baru.

Spot menarik sepanjang jalur pendakian
1. Air terjun Puti Lenggo Geni ketinggian +- 109 meter
2. Telaga, Terdapat 13 buah telaga (talago bahasa setempat), dikawasan puncak Talamau, kebanyakan pendaki selalu menemukan telaga dalam jumlah yang berbeda-beda.
Nama-nama telaga itu adalah:
Talago Puti Sangka Bulan
Talago Tapian Sutan Bagindo
Talago Tapian Puti Mambang Surau
Talago Siuntuang Sudah
Talago Puti Bungsu
Talago Rajo Dewa
Talago Satwa
Talago Lumuik
Talago Biru
Talago Mandeh Rubiah
Talago Imbang Langik
Talago Cindua Mato
Talago Buluah Parindu
3. Padang Sirinjano, sebuah padang rumput yang berada di ketinggian 2640mdpl seluas 40 hektar.
4. Kawah belerang
5. Goa Ada empat goa yang berada didaerah puncak gunung Talamau
6. Jika beruntung anda mungkin bertemu Rusa, Kijang, Kambing hutan dan Tapir.
 


Rimbaraya Nyatadimaya we do green....

1 comment:

  1. Boleh minta no kontak orang pos nya gak?
    Yang bg Andri ?
    Pengen tanya benerapa informasi, thnks

    ReplyDelete

Thank's
We will contact you soon..